Rabu, 25 Mei 2011

Kanker Liver


PENGOBATAN DAN PROGNOSIS UNTUK KANKER LIVER METASTASE
Pasien-pasien dengan kanker yang telah menyebar ke liver yang berasal dari organ-organ lainnya hamper selalu memiliki prognosis atau ramalan medis yang buruk. Penelitian dari tahun 1954 sampai 1995 menunjukkan bahwa pasien-pasien dengan kanker liver yang tidak diobati memiliki kelangsungan hidup hanya 4,5 sampai 19 bulan. Dimana laporan terbanyak menunjukkan kelangsungan hidup kurang dari 12 bulan. Prosentase kelangsungan hidup selama 5 tahun adalah jarang dan kurang dari 1%.
Pembedahan.  
Untuk kanker liver yang berasal dari kolorektal atau usus besar dan anus, telah ditunjukkan bahwa pembedahan menyisakan satu-satunya harapan. Prosentase kelangsungan hidup selama 5 tahun adalah 20% - 35% sedangkan prosentase kelangsungan hidup selama 10 tahun adalah 12% - 21%. Itupun jika pembedahan dilakukan secara tepat dan cepat. Akibatnya, pembedahan kemungkinan hanya bisa dilakukan jika kondisinya sebagai berikut :
·         Jika ahli bedah memiliki keahlian yang teliti.
·         Bagian yang metastase atau menyebar diiris dengan marginal kurang dari 1 cm dari jaringan-jaringan parenkim yang sehat.
·         Kehilangan darah seminimal mungkin selama pembedahan.
·         Ukuran tumor relatif kecil. Pembedahan tidak direkomendasikan jika ukuran tumor besar.
Kanker liver metastase biasanya tidak respon atau memiliki respon yang sangat kecil terhadap semua jenis pengobatan medis. Jadi kebanyakan pengobatan untuk kanker liver metasatase ini hanyalah bersifat paliatif alami, tidak untuk menyembuhkan. Hal ini disebabkan :
·         Radioterapi terkadang bisa mengurangi rasa nyeri yang hebat, tetapi membuatnya tidak ada kemanjuran lainnya.
·         Kemoterapi sementara waktu bisa menyusutkan ukuran tumor dan memperpanjang kelangsungan hidup, tetapi tidak menyembuhkan. Pengobatan bisa memperlambat pertumbuhan tumor dan mengurangi gejala-gejalanya tetapi tidak mengubah prognosis.
·         Kemoembolisasi, kemoterapi intra hepatik, alkohol atau ablasi – frekuensi radio bisa memberikan paliasi tetapi tidak mengobati.
Untuk kebanyakan pasien dengan kanker liver ekstensif, semua dokter dapat melakukan tindakan paliatif atau meringankan gejala-gejalanya saja. Singkatnya tidak satupun dari kebanyakan orang dapat melakukan untuk menyembuhkannya.
TES DARAH DAN TUMOR MARKER
Dasar pemahaman fungsi-fungsi liver sangat memungkinkan dengan menggunakan hasil-hasil tes darah untuk selanjutnya digunakan sebagai diagnosa masalah-masalah yang berkaitan dengan liver.
1.      ALT (alanine aminotransferase).
Juga dikenal sebagai SGPT. Enzim ini semata-mata hanya berada di dalam hepatosit-hepatosit.
2.      AST (aspartate aminotransferase).
Juga dikenal sebagai SGOT, enzim ini juga dijumpai di dalam jantung dan otot-otot kerangka  di samping liver. JIka sel-sel liver sehat, aktifitas ALT dan AST di dalam darah berada dalam batasan normal. Ketika hepatosit-hepatosit sedang mati, ALT dan AST mulai keluar dari sel-sel mati dan sebagai akibatnya, aktifitas-aktifitasnya di dalam darah meningkat. Jadi,  kenaikan level ALT dan AST berhubungan dengan kematian sel-sel liver. Keuntungannya, banyak dokter yang menghubung-hubungkan ALT dan AST sebagai enzim liver  atau sebagai tolak ukur hasil tes fungsi liver. Hal ini tidak benar, ALT dan AST tidak berhubungan dengan fungsi liver secara keseluruhan, tetapi agaknya mengindikasikan tingkatan kematian sel-sel liver.
3.      ALP (alkaline phosphatase).
Enzim ini dijumpai pada lapisan saluran empedu, sel-sel ginjal, tulang dan plasenta. Jadi kenaikan level dari ALP di dalam darah bisa mengindikasikan kekacauan dari jaringan-jaringan ini. Contoh : pasien-pasien dengan penyakit tulang atau wanita-wanita hamil (penyebab keberadaan plasenta) bisa memiliki kenaikan level ALP.
4.      GGTP (gamma – glutamyl transpeptidase).
Enzim ini semata-mata hanya berada di dalam sel-sel saluran empedu dan beberapa hepatosit yang tersembunyi di dalam empedu. Jadi pada penyakit-penyakit liver, yang pertama kali mempengaruhi adalah saluran empedu, ditandai dengan kenaikan aktifitas alkaline phosphatase dan GGTP. Kenaikan aktifitas GGTP juga diakibatkan pengaruh obat-obatan dan alkohol.
5.      Bilirubin.
Kenaikan level bilirubin, dalam kondisi yang disebut hyperbilirubinnemia, dapat mengakibatkan penyumbatan besar dan kecil pada saluran empedu atau disfungsi liver atau kerusakan liver. Level normal bilirubin di dalam darah adalah kira-kira 1 mg/dL. Jika level bilirubin melebihi 2 mg/dL, seseorang dapat mengalami jaundice.
6.      Albumin.
Protein ini disintesa di dalam liver dan disembunyikan di dalam aliran darah. Pada malfungsi liver, albumin darah bisa jatuh bangun dalam kondisi yang disebut hypoalbuminemia. Albumin rendah juga bisa mengakibatkan beberapa malfungsi, penyakit ginjal atau keanehan bentuk dari disfungsi usus.
7.      Prothrombin Time (PT).
Liver abnormal gagal untuk mensintesa beberapa faktor pembeku darah. Pada kasus-kasus serupa . prothrombin time diperpanjang . Kondisi lain yang bisa memperpanjang PT adalah defisiensi vitamin K, penyerapan obat-obatan seperti warfarin atau ketidakteraturan pembekuan dalam darah genetik.
8.      Hitungan Jumlah Darah Lengkap.
Pasien-pasien dengan gangguan-gangguan liver bisa menunjukkan :
a.       Anemia yaitu jumlah sel-sel darah merah rendah.
b.      Penurunan jumlah sel darah putih mengindikasikan cirrhosis hepatis.
c.       Peningkatan jumlah sel-sel darah putih mengindikasikan adanya peradangan akut.
d.      Jumlah platelet rendah atau thrombocytopenia.
9.      Ammonia.
Ammonia di dalam darah meningkat dalam kasus-kasus ketika liver mengalami malfungsi.
10.  Alpha-Fetoprotein (AFP).
AFP biasanya digunakan sebagai tumor marker atau pertanda tumor. Kenaikan level AFP memberi kesan penyakit liver kronis. Kira-kira 70% pasien dengan hepatocellular carcinoma memiliki kenaikan AFP. Pasien dengan kanker testicular juga mengalami kenaikan AFP.

PENYEMBUHAN HOLISTIK KANKER LIVER
Menurut Pengobatan Tradisional China atau Traditional Chinese Medicine (TCM), liver adalah tempat tinggal dari jiwa, gudang penyimpan darah dan master dari tendon. Seseorang dengan keseimbangan dan keharmonisan fungsi liver kelihatannya berada dalam pengawasan dirinya sendiri dan akan mampu merespon kepada perubahan dalam sesuatu yang betul-betul dipertimbangkan dan cara yang fleksibel. Seseorang dengan fungsi liver yang rusak memiliki kecenderungan menjadi yang lainya atau di bawah pengawasannya sendiri. Seseorang yang berada di luar pengawasan adalah kaku dan tidak fleksibel. Seseorang yang berada di bawah pengawasan cenderung menunjukkan ledakan tiba-tiba dari kemarahan atau reaksi emosional yang irrasional. Stress atau problem yang saling berhubungan juga menggambarkan ketidakharmonisan liver.
Fungsi kunci liver adalah membuyarkan dan menyalurkan. Liver menyimpan dan mengatur darah dan menjamin aliran halus dari energi vital (Qi) ke seluruh tubuh. Ketidakmampuan menyimpan dan membebaskan darah mengkontribusikan kepada stagnasi Qi di dalam tubuh. Jika hal ini terjadi, distribusi energi di dalam tubuh membahayakan dan mengakibatkan sakit. Ketika tubuh dalam keadaan istirahat, tubuh memerlukan sedikit darah dan kelebihan darah disimpan di dalam liver. Liver akan meningkat aliran darahnya, ketika tubuh memerlukan lebih banyak darah. Dalam hal ini, liver mengatur jumlah darah yang bersirkulasi di dalam tubuh setiap waktu.
Qi adalah komandan dari darah. Jika darah mengalir, maka Qi juga mengalir. Harus ada aliran bebas dari Qi supaya tubuh menjadi sehat. Stagnasi Qi membawa kepada ketidakharmonisan di dalam tubuh yang berakibat kesehatan menurun.
Pada wanita, liver berhubungan dengan menstruasi. Kebanyakan problem ginekologi berhubungan dengan ketidakharmonisan liver. Contoh : benjolan di  payudara dan di daerah pangkal paha disebakan oleh stagnasi liver. Kekurangan darah dari liver mengakibatkan ketidaksuburan dan kekurangan darah pada saat menstruasi. Panas dalam liver mengakibatkan menstruasi berlebihan.
Aliran halus Qi mengakibatkan ketidakharmonisan emosi. Aliran halus Qi juga menggiatkan pencernaan yang sehat. Stagnasi Qi liver menyerang lambung dan limpa, mengakibatkan muntah, mual, sendawa, nyeri di perut, perut kembung dan tinja lembek. Sekresi empedu juga memerlukan aliran bebas Qi. Ketidakharmonisan di antara liver dan kantung empedu mengakibatkan rasa pahit. Sendawa dengan mulut berbusa, muntah dengan cairan pahit, sembelit, ketidakmampuan membuat keputusan atau kecenderungan untuk membuat keputusan terburu-buru, perut kembung dan jaundice. Seseorang dengan ketidakharmonisan liver atau stagnasi Qi liver sering menunjukkan kemarahan, frustasi, sifat lekas marah, depresi, ketidakstabilan emosional, dada mengencang, sakit kepala, sindrom menstruasi terus menerus, pembengkakan payudara, perut kembung, dll. Liver juga mempengaruhi pergerakan dan fleksibilitas dikarenakan fungsi dari tendon dan urat bergantung pada makanan dari darah di liver. Makanan yang baik dalam pengolahannya memerlukan aliran lembut dari liver. Jika fungsi liver terganggu, tubuh menjadi lemah dan kaku dan bisa terjadi kejang, mati rasa pada tungkai dan lengan, kehilangan tenaga pada persendian dan ketegangan pada tendon dan urat-urat. Ketegangan otot yang berlebihan, khususnya  daerah di sekitar bahu dan leher adalah gejala dari problem liver. Sakit punggung yang terasa pada bagian tengah punggung belakang mengindikasikan ketidakseimbangan liver.
Jendela dari liver yang sehat adalah kuku dan mata. Menurut TCM, kuku termasuk tendon yang berhubungan dengan liver. Liver yang sehat menggiatkan kekuatan dan membasahi kuku-kuku. Liver yang rusak ditunjukkkan degan liver yang tipis, rapuh dan kuku-kuku pucat. Liver membuka mata. Liver yang sehat memelihara kesehatan mata dengan penglihatan yang baik. Liver yang rusak menimbulkan penglihatan kabur dan aneka ragam ketidakberesan pada mata. Contoh : panas dalam liver memanifestasikan dirinya sendiri dan mengakibatkan mata merah.
PANDANGAN TCM KANKER LIVER
Menurut TCM, penyebab kanker liver adalah :
·         Gangguan emosional, seperti : depresi, kesedihan, ketakutan, dll. Gangguan-gangguan ini melemahkan organ-organ internal dan perlawanan tubuh.
·         Akumulasi dari racun atau toksin yang diperoleh dari makanan dan lingkungan.
·         Luka yang disebabkan mengkonsumsi makanan yang salah.
Contoh : Uap panas, alkohol, gangguan emosional, racun, dll. Luka pada liver dan limpa mengakibatkan stasis darah atau stagnasi.
Rangkaian peristiwa yang terjadi :
·         Limpa yang rusak atau terganggu kehilangan fungsi vitalnya yaitu pergantian dan pengangkutan. Seperti malfungsi mengakibatkan retensi kelembaban.
·         Liver yang rusak tertekan mengakibatkan stagnasi Qi dan darah sehingga mengakibatkan pembentukan benjolan.
·         Jika stagnasi Qi liver diperbolehkan terus menerus untuk waktu yang terlalu lama, maka akan terjadi peruibahan bentuk ke dalam api yang kemudian terakumulasi di sepanjang pembangkit bagian dalam panas udara. Kondisi lebih serius berkembang. Di bawah situasi ini, stasis darah kemudian bertambah buruk. Benjolan menjadi lebih  besar.
·         Panas uap dan api di liver akan terjadi pertarungan sengit sehingga mengakibatkan termakan dan habisnya cairan tubuh dan membawa kepada defisiensi ginjal dan liver. Penyakit pada tingkatan ini bisa memanifestasikan sendiri ke dalam tanda-tanda seperti :  lidah berwarna merah gelap dan kehausan, pengkonsumsian cairan YIN, nyeri hypochondriac, pembengkakan pada anggota badan bawah dan sedikit sekali urin dan berwarna gelap dan keruh. Akumulasi panjang stasis darah memberikan reaksi kepada penyakit demam dan jaundice.
Gejala-gejala kanker liver pada stadium awal, lebih utama disebabkan stagnasi Qi. Jadi, prinsip dalam pengobatan pada kanker liver stadium dini adalah mengurangi depresi liver dan menguatkan limpa. Sebagaimana penyakit yang akan berkembang lebih jauh, gejala-gejala akan timbul menjadi lebih serius akibat dari terganggunya YIN. Pada kanker stadium lanjut atau akhir, problem utamanya disebabkan kerusakan YIN Pengobatan kemudian mengarah pada pemberian makanan YIN dan menghilangkan panas. Ketika panas hilang, penyakit masih dapat dikontrol.
Perkembangan kanker liver agak cepat pada pasien-pasien kanker. Dimulai pada stadium dini yang ditandai dengan hilangnya napsu makan dan kelesuhan. Diikuti perut dan dada kembung sesudah makan dan kegelisahan. Tumor biasanya keras seperti batu dan memiliki batas yang kasar. Pada pasien-pasien stadium serius bisa memiliki otot  terbuka subcutaneous dari dinding abdominal, retensi dan protrusi dari umbilicus. Bibir dan kaki bengkak. Pasien yang memiliki warna kulit pucat secara berangsur-angsur berubah menjadi lebih gelap. Sebagai tambahan, pasien tersebut akan kurus, produksi urin sangat sedikit dan bisa mengalami pendarahan pada hidung, muntah darah dan menuju kepada koma.
PENGOBATAN TCM KANKER LIVER
Kanker liver dapat dibedakan ke dalam enam jenis :
1.      Stagnasi Qi dan penghambatan kelembaban.
Jenis kanker ini disebabkan oleh gangguan emosional. Mengakibatkan ketidakseimbangan di dalam liver dan limpa. Terdapat akumulasi kekeruhan – kelembaban pada tengah-tengah titik JIAO menyebabkan hypofungsi dari limpa. Ketika terdapat gangguan dari gerakan pendakian dan penrunan Qi, akan terjadi kehilangan napsu makan dan perut kembung. LIdah memiliki lapisan minyak berwarna keputih-putihan mengindikasikan stagnasi Qi liver dan akumulasi kekeruhan – kelembaban. Prinsip pengobatan pada kanker jenis ini adalah mengurangi stagnasi Qi liver dan menghilangkan kelembaban untuk mengurangi kepadatan abdominal.
2.      Akumulasi panas dan kelembaban.
Menyebabkan masuknya makanan yang tidak layak dan alkohol secara berlebihan. Limpa terganggu mengakibatkan retensi air. Prinsip pengobatan pada kasus ini adalah menghilangkan panas, menghilangkan kelembaban dan mengurangi retensi air.
3.      Akumulasi kelembaban dingin.
Menyebabkan defisiensi limpa dan ketidakmampuan melakukan fungsi transportasi. Hypofungsi dari limpa juga mempengaruhi YANG ginjal dan kelelahan kandung kemih mengakibatkan urin sedikit, kehilangan tinja dan akumulasi kelembaban. Kanker jenis ini memanifestasi sendiri kepada abdominal penuh dan kembung. Prinsip pengobatan untuk kasus ini adalah menghangatkan ginjal, menguatkan limpa dan melancarkan diuresis untuk menghilangkan kelembaban.
4.      Stagnasi Qi dan stasis darah di dalam liver dan limpa.
Depresi emosional dan kurangnya koordinasi dari liver dan limpa dapat mengakibatkan stagnasi Qi dan darah, mengakibatkan hambatan pada meridian dan akumulasi kelembaban. Prinsip pengobatan pada kasus ini adalah melancarkan sirkulasi darah, menghilangkan stasis darah dan mengatur aliran Qi.
5.      Defisiensi YIN dan gangguan penyebab kelembaban.
Defisiensi limpa dan ginjal mengakibatkan retensi air di bagian tengah dan bawah JIAO. Sebagai akibatnya, pasien-pasien mengalami abdominal penuh dan kembung dengan sedikit urin, bibir dan mulut kering. Mereka bisa juga mengalami demam. Kesemuanya ini disebabkan oleh panas internal dan kekurangan cairan menyebabkan terganggunya YIN liver dan ginjal. Prinsip pegobatan pada kasus ini adalah member makan YIN dan mengurangi kelembaban.
6.      Jaundice.
Disebabkan oleh akumulasi panas dan kelembaban lainnya atau produksi internal dari kelembaban dingin dikarenakan hypofungsi limpa dan lambung. Prinsip pengobatan adalah menghilangkan kelembaban dengan menguatkan limpa, menormalkan fungsi lambung dan mengatur aliran Qi.
Penyakit Liver Polikistik
Kista berisi cairan, merupakan struktur lapian sel yang terjadi di dalam jaringan. Pada beberapa kasus, membuat liver terlihat menyerupai sepon atau karet busa. Kebanyakan kista bukan kanker meskipun bisa menyebabkan rasa nyeri. Meskipun demikian tidak terlihat mempengaruhi fungsi liver. Pasien-pasien bisa memiliki harapan hidup normal. Pada kebanyakan pasien, kista juga dijumpai pada ginjal disamping liver.
Penyakit polikistik adalah warisan atau keturunan. Kista bisa telah timbul sejak kelahiran, tetapi biasanya tidak membesar dan tidak menyebabkan problem sampai menginjak dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar